cintailah cinta

Sore ini, sembari menunaikan amanah kerjaan, saya habiskan untuk jalan-jalan di dunia maya (istilah kerennya sih surfing) sekalian menunggu waktu buka. Setelah berkunjung ke sini dan ke sini, akhirnya saya menemukan artikel bagus untuk saya posting di blog saya. Tema-nya sih ga jauh-jauh dari cinta dan pernikahan. Ada satu artikel bagus yang judulnya “cintailah cinta”. Berikut kutipannya :

Memang menyakitkan ketika kita mencintai seseorang, namun ia tak membalasnya, tetapi yang lebih menyakitkan adalah ketika kita mencintai seseorang dan kita tidak pernah dapat menemukan keberanian untuk mengungkapkan perasaan kita padanya. Sebuah hal yang menyedihkan dalam hidup ketika kita bertemu dengan seseorang, yang sangat berarti bagi kita, hanya untuk mengetahui pada akhirnya seseorang tersebut tidak ditakdirkan untuk bersama kita, sehingga kita harus dengan berat hati membiarkannya pergi dan berlalu. Teman terbaik adalah teman dimana ketika kita duduk bersama di sebuah ayunan, tanpa ada ucapan sekatapun, dan ketika harus berpisah dengannya, terasa seolah hal tersebut merupakan percakapan paling menyenangkan yang pernah dilakukan bersama.Adalah benar bahwa kita takkan pernah tahu apa yang telah kita dapatkan hingga kita kehilangannya. Tetapi adalah benar juga, ketika kita tidak tahu apa yang telah hilang hingga hal tersebut menghampiri kita.
Impikan saja apa yang ingin kita impikan, pergi saja kemanapun kita ingin pergi, jadilah sebagai sosok yang kita inginkan, karena kita hanya memiliki satu buah kehidupan dan satu buah kesempatan untuk dapat melakukan semua hal yang kita inginkan. Letakkan diri kita sebagai layaknya orang lain, jika kita merasa hal yang kita lakukan akan menyakiti diri kita, hal tersebut mungkin akan menyakiti yang lain pula. Kata-kata yang terucap tanpa perhitungan mungkin akan menyulut perselisihan, perkataan yang kejam dapat menghancurkan kehidupan, sebuah kata yang tak tepat mungkin juga mampu menambah beban batin seseorang, dan… sebuah kata yang penuh cinta kasih mungkin dapat menyembuhkan dan memberikan berkah.
Orang yang paling bahagia adalah orang yang tidak merasa selalu membutuhkan semua hal terbaik, mereka hanya berfikir bagaimana mencipta semua hal menjadi terbaik bagi mereka, yang berlalu dalam hidupnya.
Cinta dimulai dengan sebuah senyum, kemudian tumbuh dengan sebuah kecupan, dan berakhir dengan air mata. Ketika kita dilahirkan, kita menangis begitu kerasnya, sementara orang-orang disekeliling kita tersenyum bahagia. Ketika kita menanggalkan hidup, maka kita adalah pihak yang tersenyum begitu bahagia… sementara orang di sekeliling kita menangis.
Sumber : Motifasi-Net

Hmmm…..sambil terus menahan sedikit nafas di dalam dada, lalu saya bertanya pada diri saya sendiri, Beranikah saya menyatakan itu??
Kalo kata temen saya kemaren pas di chatting, apakah saya akan membiarkan keadaan terus seperti ini, sementara hati sudah memiliki kecenderungan kepadanya?? Padahal Allah telah memberikan solusi yang sungguh baik yaitu “m.e.n.i.k.a.h”.
Ehm…..entah!!! yang pasti saya tidak ingin tergesa-gesa meskipun harus disegerakan…hehehehe…

ya Allah, paringana sabar lan pitedah ingkang sae..

 

Jakarta, 29 September 2007, menjelang buka


2 thoughts on “cintailah cinta

  1. Assalamu’alaikum Gun…
    Waduh .. Tampak berat nih topik tulisannya 🙂 Pernikahan, dan saking beratnya jadi malah bingung harus mulai dari mana … Mmm..sepertinya ada yang sangat ingin menikah dengan seseorang, tapi belum bisa kesampain( benar gak sih ?@#@! , atau aku salah memahami 🙂 ) .. turut berduka cita Gun . Aku yakin pasti ada segudang ilmu ttg pernikahan yang sudah dimiliki dan dipersiapkan, tapi the big question is .. Kapan dan dengan siapa ???.( Yah.. dengan siapapun itu yang penting jangan lupa undang aku ya…) . Satu yang kupahami ( maklum, pengetahuanku masih sangat2 sedikit ttg hal ini) dan seperti yang pernah kubaca juga, lak-laki baik untuk perempuan yang baik, begitu jg sebaliknya, jadi intinya perbaiki diri terus,dan minta ke Allah untuk kasi yang terbaik juga ( tentunya versi terbaiknya Allah) dan seperti tertulis di buku life Excellent, pertanyaannya ” bukan menikah dengan siapa, tapi dengan orang seperti apa yang ingin dinikahi ????, jadi gak mesti nge-plot “oh, saya harus menikah dengan si A, atau si B, tapi, saya menikahi A karena memang orang seperti itulah yang ingin kunikahi.
    (Mohon Maaf kalo ada kata2 yang salah Gun, beneran.. aku gak ada maksud sok menasehati atau menggurui kog, cuma ingin mengeluarkan pendapatku aja..:) )
    Ya. dicari..dicari…ada tulang yang hilang…bagi siapa yang menemukan harap menghubungi Gunawan … 🙂

  2. Pit, panjang kaleee komenmu di blog Goen, di blog deen kok kgk? *psg muka ngambek..*
    Buat Goen, contoh Bilal Goen, contoh Bilal..*ampe deen sewot neh*
    Stuju ma ipit, coba tadabburi bae2 An-Nuur 26, terkadang kita terlalu byk mencari refleksi diri di cermin, padahal mah..mulai dr diri sendiri, refleksi cerminpun akan mengikuti biasnya, apalgi toh Goen yg dtunggu?
    Inget cerita “kali penuh buaya” kmrn kan?,
    Mengutip prolog di bukunya ustadz Faudhil Adhim..
    ”Kalau canda seorang teman sudah tak lagi dapat menentramkan jiwa, kalau mata sudah tidak lagi dapat ditundukkan pandanganya, dengan sempurna, kalau hati sudah senantiasa merasa gelisah.. barangkali inilah saatnya waktu menikah bagi Anda”
    Sebagai saudari ingatkan.. gerbong dakwah akan terus berjalan, jgn ampe antum berjalan dgn membawa hati yg menahu soalan ini, mulailah mencari solusi segera..krn kala hati tak dapat termanage dgn baik, niscaya sedikit banyak membawa dampak buat antum.. Afwan..:)
    Smoga konkret ya bro.!.dtunggu..:D

    “Yaa Muqalibbal qulub tsabit qolbi ‘ala diniika …”
    “Wahai Zat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini agar teguh dan tetap selalu dalam agama (jalan)mu … “

Leave a comment